Friday 20 September 2013

Kebutuhan Air Irigasi



Acuan yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air irigasi berdasarkan Standard Kriteria Perencanaan Irigasi KP-01 yang diterbitkan oleh BPSDA. Kebutuhan air irigasi adalah sejumlah air irigasi yang diperlukan untuk mencukupi keperluan bercocok tanam pada petak sawah ditambah dengan kehilangan air pada jaringan irigasi.

 Untuk menghitung kebutuhan air irigasi menurut rencana pola tata tanam,ada beberapa    faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Pola tanam yang direncanakan

2. Luas areal yang akan ditanami

3. Kebutuhan air pada petak sawah

4. Efisiensi irigasi

Pola tanam yang direncanakan padi-padi-palawija dengan variasi awal pengolahan lahan, sebanyak 8 variasi yaitu 1 Nopember, 16 Nopember, 1 Desember, 16 Desember, 1 Januari, 16 Januari, 1 Februari dan 16 Februari.

Kebutuhan air untuk irigasi yaitu kebutuhan air yang digunakan untuk menentukan pola tanaman untuk menentukan tingkat efisiensi saluran irigasi sehingga didapat kebutuhan air untuk masing-masing jaringan.

Perhitungan kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang akan dipakai untuk mengairi daerah irigasi. Setelah sebelumnya diketahui besarnya efisiensi irigasi. Besarnya efisiensi irigasi tergantung dari besarnya kehilangan air yang terjadi pada saluran pembawa dari mulut bendung sampai petak sawah. Kehilangan air tersebut disebabkan karena penguapan, perkolasi, kebocoran dan sadap liar.

*      Pola Tanaman dan Perencanan Tata Tanam

Pola tanam adalah suatu pola penanaman jenis tanaman selama satu tahun yang merupakan kombinasi urutan penanaman. Rencana pola dan tata tanam dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta menambah intensitas luas tanam. Suatu daerah irigasi pada umumnya mempunyai pola tanam tertentu, tetapi bila tidak ada pola yang biasa digunakan pada daerah tersebut direkomendasikan pola tanaman padi-padi-palawija.

Pemilihan pola tanam ini didasarkan pada sifat tanaman hujan dan kebutuhan air.

a.       Sifat tanaman padi terhadap hujan dan kebutuhan air

1.   Pada waktu pengolahan memerlukan banyak air

2.   Pada waktu pertumbuhannya memerlukan banyak air dan pada saaatberbunga diharapkan hujan tidak banyak agar bunga tidak rusak dan padi baik.

b.      Palawija

1.  Pada waktu pengolahan membutuhkan air lebih sedikit daripada padi

2.  Pada pertumbuhan sedikit air dan lebih baik lagi bila tidak turun hujan.

Setelah diperoleh kebutuhan air untuk pengolahan lahan dan pertumbuhan, kemudian dicari besarnya kebutuhan air untuk irigasi berdasarkan pola tanam dan rencana tata tanam dari daerah yang bersangkutan.


*      Efisiensi Irigasi

Besarnya efisiensi irigasi tergantung dari besarnya kehilangan air yang terjadi pada saluran pembawa, mulai dari bendung sampai petak sawah. Kehilangan air tersebut disebabkan karena penguapan, perkolasi, kebocoran dan sadap liar. Besarnya angka efisiensi tergantung pada penelitian lapangan pada daerah irigasi.

Pada perencanaan jaringan irigasi, tingkat efisiensi ditentukan menurut kriteria standar perencanaan yaitu sebagai berikut :

1.   Kehilangan air pada saluran primer adalah 7,5 – 12,5 %, diambil 10% Faktor koefisien 1,10.

2.   Kehilangan air pada saluran sekunder adalah 7,5 – 15,5 %, diambil 15% Faktor koefisien 1,15.

3.   Kehilangan air pada saluran tersier diambil 25% Faktor koefisien 1,25.

No comments:

Post a Comment