Acuan
yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air irigasi berdasarkan Standard
Kriteria Perencanaan Irigasi KP-01 yang diterbitkan oleh BPSDA. Kebutuhan air
irigasi adalah sejumlah air irigasi yang diperlukan untuk mencukupi keperluan
bercocok tanam pada petak sawah ditambah dengan kehilangan air pada jaringan
irigasi.
Untuk menghitung kebutuhan air irigasi menurut
rencana pola tata tanam,ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.
Pola tanam yang direncanakan
2.
Luas areal yang akan ditanami
3.
Kebutuhan air pada petak sawah
4.
Efisiensi irigasi
Pola
tanam yang direncanakan padi-padi-palawija dengan variasi awal pengolahan
lahan, sebanyak 8 variasi yaitu 1 Nopember, 16 Nopember, 1 Desember, 16 Desember,
1 Januari, 16 Januari, 1 Februari dan 16 Februari.
Kebutuhan
air untuk irigasi yaitu kebutuhan air yang digunakan untuk
menentukan pola tanaman untuk menentukan tingkat
efisiensi saluran irigasi sehingga
didapat kebutuhan air untuk masing-masing jaringan.
Perhitungan
kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk menentukan
besarnya debit yang akan dipakai untuk mengairi
daerah irigasi. Setelah sebelumnya
diketahui besarnya efisiensi irigasi. Besarnya efisiensi irigasi
tergantung dari besarnya kehilangan air yang terjadi
pada saluran pembawa dari mulut
bendung sampai petak sawah. Kehilangan air tersebut disebabkan karena
penguapan, perkolasi, kebocoran dan sadap liar.
Pola Tanaman dan
Perencanan Tata Tanam
Pola
tanam adalah suatu pola penanaman jenis tanaman selama satu tahun yang
merupakan kombinasi urutan penanaman. Rencana pola dan tata tanam dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta menambah intensitas luas
tanam. Suatu daerah irigasi pada umumnya mempunyai pola tanam tertentu, tetapi
bila tidak ada pola yang biasa digunakan pada daerah tersebut direkomendasikan
pola tanaman padi-padi-palawija.
Pemilihan
pola tanam ini didasarkan pada sifat tanaman hujan dan kebutuhan air.
a. Sifat
tanaman padi terhadap hujan dan kebutuhan air
1. Pada waktu pengolahan memerlukan banyak air
2. Pada waktu pertumbuhannya memerlukan banyak
air dan pada saaatberbunga diharapkan hujan tidak banyak agar bunga tidak rusak
dan padi baik.
b. Palawija
1. Pada waktu pengolahan membutuhkan air lebih
sedikit daripada padi
2. Pada
pertumbuhan sedikit air dan lebih baik lagi bila tidak turun hujan.
Setelah diperoleh kebutuhan air untuk
pengolahan lahan dan pertumbuhan, kemudian dicari besarnya kebutuhan air untuk
irigasi berdasarkan pola tanam dan rencana tata tanam dari daerah yang
bersangkutan.
Efisiensi Irigasi
Besarnya efisiensi irigasi tergantung
dari besarnya kehilangan air yang terjadi pada saluran pembawa, mulai dari
bendung sampai petak sawah. Kehilangan air tersebut disebabkan karena
penguapan, perkolasi, kebocoran dan sadap liar. Besarnya angka efisiensi
tergantung pada penelitian lapangan pada daerah irigasi.
Pada perencanaan jaringan irigasi,
tingkat efisiensi ditentukan menurut kriteria standar perencanaan yaitu sebagai
berikut :
1. Kehilangan air pada saluran primer adalah 7,5
– 12,5 %, diambil 10% Faktor koefisien 1,10.
2. Kehilangan air pada saluran sekunder adalah
7,5 – 15,5 %, diambil 15% Faktor koefisien 1,15.
3. Kehilangan air pada saluran tersier diambil
25% Faktor koefisien 1,25.
No comments:
Post a Comment