Sunday 23 February 2014

Metode Brinch Hansen

Metode ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena dapat diterapkan baik pada tanah homogen, tanah dengan c‑f dan tanah berlapis, tetapi hanya berlaku untuk tiang pendek dan dalam solusinya membutuhkan cara coba‑coba untuk mendapatkan titik rotasi dari tiang.

Tahanan ultimit tanah pada suatu kedalaman dihitung dengan:

di mana Kc dan Kq merupakan fungsi f dan x/D, yang ketentuannya seperti pada gambar berikut:

Gambar : Reaksi Tanah, Geser, dan Momen Lentur pada Metoda Brinch Hansen (Sumber: Tomlinson, 1994)

Gambar  (a) Koefisien Kc (b) Koefisien Kq  (Sumber: Hansen,1961)

Lateral Bearing Capacity

Beban lateral dan momen dapat bekerja pada pondasi tiang akibat gaya gempa, gaya angin pada struktur atas beban statik seperti misalnya tekanan aktif tanah pada abutment jembatan atau soldier piles, gaya tumbukan kapal dan lain-lain. Dalam analisi, kondisi kepala tiang dibedakan menjadi kondisi kepala tiang bebas (free head) dan kepala tiang terjepit (fixed head tau restrained)

Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu dari dua kriteria berikut:
· Beban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit dengan suatu faktor keamanan. 
· Beban lateral ditentukan berdasrkan defleksi maksimum yang diijinkan

Metode analisi yang dapat digunakan:
1. Metode Broms (1964)
2. Metode Brinch Hansen (1961)
3. Metose Reese-Matlock (1956)