Tuesday 3 November 2015

Tutorial SEEP/W

Setelah saya atok atik file di laptop, tak disangka saya menemukan tutorial SEEP/W yang dulu sempat saya buat untuk mempermudah junior-junior saya untuk belajar tentang SEEP/W. Agar lebih bermanfaat hasil tutorial sederhana ini akan saya share untuk teman-teman yang mau belajar...





Langkah – langkah SEEP/W :
a.        Membuat  Lembar kerja baru
1.       Klik New Project.
2.       Pilih “Usef Defited Default Setting”, Klik Ok.
3.       Pilih SEEP/W, Klik Ok.

b.       Pengaturan Menu View
1.        Klik View.
2.       Klik Toolbar.
3.       Kilik pada semua Check Box, Klik Ok.

c.       Pengaturan Menu Set
Ø   Page
1.       Klik pada check box “mm”.
2.       Masukkan angka 260 pada text box “Width” – Working Area dan angka 200 pada text box “Height” – Working Area.
3.       Klik Ok.

Ø  Scale
1.       Klik check box pada “Meter” - Engineering Units.
2.       Jangan klik Check Box pada “Lock Scale”
3.       Masukkan angka 20 pada text box “Maximum x” - “problem extents”  dan angka 15 pada “maximum y” - “problem extents”.
Catatan : anda dapat memasukan angka sesuai kebutuhan.
4.       Klik Check Box pada “Lock Scale”
5.       Masukkan angka 100 pada text box  “Horz” – Scale dan angka 100 pada “Vert” – Scale.
Catatan : anda dapat memasukan angka sesuai kebutuhan.
6.       Klik Ok.

Ø  Grid
1.       Masukkan angka 1 pada “ x dan y – Grid Spacing (Eng Units).
Catatan : anda dapat memasukan angka sesuai kebutuhan.
2.       Klik Check Box pada “Display Grid dan Snap To Grid”
3.       Klik OK.

d.      Save Lembar Kerja.
1.       Klik File.
2.       Pilih Save.
3.       Masukkan nama file dan pilih lokasi penyimpanan.
4.       Klik Save.

e.      Pengturan Sketch
1.       Klik Sketch.
2.       Pilih Axes.
3.       Klik pada Check Box “Left Axis, Bottom Axis dan Axis Number.
4.       Masukkan “Distance (m)” pada “Bottom X” – Axis Titles dan Elevation (m) pada “Left Y” – Axis Titles.
5.       Klik Ok.
6.       Pindahkan kursor pada posisi (0,0) dan drag sampai posisi (15,10).
Catatan : Kata pada Axis Titles dapat di isi sesuai kebutuhan.
Dan drag dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
Untuk melihat objek anda dapat memilih “zoom objects”

f.        Membuat Line
1.       Klik Sketch.
2.       Pilih Line.
3.       Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (0,0), (15,0), (6,0), dan (0,0) .
4.       Klik kanan.
5.       Klik Sketch.
6.       Pilih Line.
7.       Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (6,6), (6,10), (7,10), (10,6), (7,6), (7,3), (8,3), dan (8,6).
8.       Klik kanan.
9.       Klik Sketch.
10.   Klik Line.
11.   Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (6,9) dan (9,0).
12.   Klik kanan.
Catatan : Untuk membuat line anda juga bisa klik pada toolbar “Sketch Line”

g.       Menu KeyIn
Ø  Analysis Setting
1.       Isi text box “Title” dan Comment pada “Project ID”
Catatan : Text box pada Title dan Coment dapat di isi sesuai kebutuhan.
2.       Klik Check Box “ Steady-State” pada “Type”
3.       Klik Check Box pada “2 Dimensoinal” dan “Allow surface water to pond on ‘q’ surface mesh boundary conditions” pada “Control”.
4.       Klik Ok.

Ø  Hydroulic Functions
1.       Pilih Hydraulic Conductivity.
2.       Pilih angka 1 pada “Function Number”.
3.       Klik Edit.
4.       Masukkan  kalimat “Foundation Soil” pada text box “Description”
5.       Masukkan angka 1 pada text box “# - Data Coordinates”
6.       Masukkan angka – 10 pada text boxt “Pressure – Data Coordinates”
7.       Masukkan angka 1e-5 pada text box “Conductivity – Data Coordinate”
8.       Klik Copy.
Lakukan lagi hal yang sama dengan memasukkan:
9.       Angka 2 pada text box “# - Data Coordinates”
10.   Angka – 100 pada text box “Pressure – Data Coordinates”
11.   Angka 1e-7 pada text box “Conductivity – Data Coordinate”
12.   Klikm Copy.
Untuk melihat grafik Conductivity (m/sec) vs Pressure (kpa)
13.   Klik View.
14.   Klik Ok.
15.   Klik Done.
Catatan : Angka yang di masukkan pada ”Data Coordinates” merupakan nilai koefisien rembesan (k).

Ø  Material Properties
1.       Masukkan angka 1 pada text box “#”
2.       Pilih angka 1 pada text box “K-Fn”
3.       Klik Copy.
4.       Klik Ok.
Catatan : Color dapat anda pilih sesuai keinginan anda.
Untuk memilih Color.
5.       Klik Set.
6.       Pilih warna yang anda suka.
7.       Klik Ok.
8.       Klik Ok.

h.      Menu Draw
Ø  Region
1.       Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (0,6), (7,6), (7,3), (7,0), (0,0) dan (0,6).
2.       Pilih “Edges” pada Region Properties.
3.       Klik Edges 1,2.
4.       Masukkan angka 14 pada text box “Min”, Klik Copy.
5.       Klik Edges 2,3.
6.       Masukkan angka 6 pada text box “Min”, Klik Copy.
7.       Klik Edges 3,4.
8.       Masukkan angka 6 pada text box “Min”, Klik Copy.
9.       Klik Close
10.   Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (7,0), (7,3), (8,3), (8,0) dan (7,0).
11.   Klik close pada Region Properties.
12.   Pindahkan kursor dan klik kiri pada posisi (8,0), (8,3), (8,6), (15,6), (15,0) dan (8,0).
13.   Pilih “Edges” pada Region Properties.
14.   Klik Edges 6,8.
15.   Masukkan angka 6 pada text box “Min”, Klik Copy.
16.   Klik Edges 8,9.
17.   Masukkan angka 14 pada text box “Min”, Klik Copy.
18.   Klik Close.
Catatan : Angka pada text box “Min” dapat anda masukkan sesuai kebutuhan.
Untuk mempermudah langkah selanjutnya
19.   Klik View.
20.   Jangan klik pada text box “Point Labels”, “ Region Numbers” dan “Element Numbers”.

Ø  Boundary Condictions
1.       Pilih Head (H) pada text box “Type”.
2.       Masukkan angka 9 pada text box “Action”
3.       Klik pada titik 13,26,39,52,65,78,91,104,117,130,143,156 dan 169. Atau drag dari titik 13 sampai titik 169.
4.        Masukkan angka 6 pada text box “Action”
5.       Klik pada titik 267, 280, 293, 306, 319, 332, 345, 358, 371, 384, dan 397. Atau drag dari titik 267 sampai titik 397.
6.       Klik done.
Klik Snap Grid

Ø  Flux Sections
1.       Pilih angka 1 pada text box “Section Number”
2.       Klik pada titik (7,25 . - 0.5)  dan pindahkan kursor ke titik (7,5 . 3,5)
3.       Klik kanan

i.        Toolbar Verify
1.       Klik Verify
2.       Klik done.

j.        Toolbar Solve
1.       Klik Start
2.       Klik Close

k.       Toolbar Countur
Catatan : Untuk mempermudah langkah selanjutnya :
1.       Klik View
2.       Pilih Preferences.
3.       Jangan klik pada text box “Nodes”, “Node Numbers”, “Elements” dan “Boundary Conditions.”
4.       Klik Ok.

l.        Menu Draw
Ø  Counturs
1.       Klik Apply
2.       Klik Ok
Catatan : Untuk mengubah start color dan end color, Klik set dan pilih warna yang anda sukai. Kemudian klik ok.

Ø  Countur Labels
1.       Klik pada Flow Line 1, 3, 5, 8, 10, 12, dan 14.
Catatan : Flow Line dapat di pilih sesuai kebutuhan.
2.       Klik kanan.

Ø  Vector
1.       Klik check box mm
2.       Masukkan angka 15 pada text box “Max Length”
3.       Klik Ok.

Ø  Flow Paths
Untuk membuat equipotential line anda dapat klik pada titik yang diinginkan.

m.    Menu View
Ø  Preferences
1.       Jangan klik pada check box “Contour Line” dan “Vectors”
2.       Klik Ok.

Ø  Node Information
1.       Pilih titik yang diinginkan. 
2.       Setelah itu akan munul infomasi tentang titik tersebut.
3.       Klik Ok.

Ø  Element Information
1.       Pilih Element yang diinginkan.
2.       Setelah itu akan munul infomasi tentang element tersebut.
3.       Klik Ok.

Ø  Flow Path Information
1.       Pilih Flow Path yang diinginkan.
2.       Setelah itu akan munul infomasi tentang Flow Path tersebut.
3.       Klik Ok.





Sumber :  Tutorial Manual GeoSlope, SEEP/W




5 comments:

  1. Saya mau tanya bg, bagaimana cara memasukkan data curah kedalam program seep/w bg, dalam kasus "pengaruh durasi hujan terhadap kestabilan lereng"
    Tolong bantuannya bg

    ReplyDelete
  2. Saya mau tanya bg, bagaimana cara memasukkan data curah kedalam program seep/w bg, dalam kasus "pengaruh durasi hujan terhadap kestabilan lereng"
    Tolong bantuannya bg

    ReplyDelete