Friday, 31 January 2014

GREEN HOUSE

Green building adalah sebuah pendekatan konstruksi yang dapat diterapkan bagi bangunan publik dan komersial serta rumah yang di tinggali. Hal tersebut membantu dalam setiap langkah untuk desain dan konstruksi, memilih situs bangunan untuk menginstal sistem pemanas.

Green building secara bergantian digambarkan sebagai bangunan yang berkelanjutan, dan akhirnya hal ini dapat menjadi cara yang lebih akurat untuk melihat hal itu Bangunan hijau sangat beragam seperti orang-orang yang tinggal di dalamnya. Tidak ada pola tunggal untuk rumah kaca. Tapi meskipun bangunan hijau mungkin terlihat berbeda dari luar, desain mereka didasarkan pada tiga prinsip yang umum: 

- Efisiensi energi — Rumah menggunakan energi yang sangat minim. Setiap penggantian energi, bentuk energi    yang diperbaharui harus menggantikan bahan bakar fosil dimana energy tersebut tidak dapat diperbaharui. 

- Konservasi sumber daya alam — Tujuannya adalah untuk menghemat sumber daya alam yang terbatas.      Meskipun ada begitu banyak kayu, benih tumbuhan dan air, dan sumber daya lainnya. Kita harus    menggunakannya secara bijak. Melalui hal ini, dampak buruk bagi lingkungan menjadi rendah dan semua    langkah kecil yang dilakukan penting bagi sebuah rumah.

- Kualitas udara dalam ruangan yang baik. Green homes dirancang untuk menjadi rumah yang sehat. Sebuah   rumah sehat yang bebas dari kelembaban, jamur, atau masalah radon. Bahan bangunan, perabot, cat yang    tidak harus meninggalkan sisa berupa racun dan iritasi udara di dalam ruangan. Bahkan, meskipun udara di  dalam rumah sudah bersih, rumah membutuhkan ventilasi mekanis yang menjamin aliran udara segar.

Untuk memahami lebih jauh tentang rumah hijau maka adapun penjelasan tentang rumag hijau (green house) adalah sebagai berikut:

A. Rumah Hijau

KONSEP membangun rumah yang hijau dan berwawasan lingkungan menjadi tuntutan dewasa ini. Dengan penerapan konsep ini, Anda bisa mengurangi pemborosan energi dan berujung pada menghambat efek pemanasan global.

Meningkatnya efek pemanasan global yang mengakibatkan bumi semakin panas dan buruk bagi kehidupan makhluk hidup di planet bumi tentu membuat bergidik. Sebenarnya proses pemanasan bumi terjadi akibat ulah manusia juga. Banyak aktivitas kita sehari- hari yang pada akhirnya malah menyumbangkan “panas” pada bumi. Manusia dengan berbagai cara akhirnya berupaya mengatasi dampak pemanasan global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menciptakan hunian yang lebih hijau (green house) atau ramah lingkungan (eco-friendly house). Pada dasarnya, rumah hijau menerapkan konsep rumah hemat energi, terutama banyak memanfaatkan pengudaraan dan pencahayaan alami untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan pendingin ruangan. 

Selain itu, konsep rumah hijau termasuk meminimalisasi penggunaan sumber daya alam ketika proses pembangunan rumah, memilih material bangunan yang ramah lingkungan, keberadaan taman dalam rumah, serta memilih lampu hemat energi yang tepat guna sehingga menghemat penggunaan listrik secara efisien. Untuk membangun hunian jenis ini juga tidak memerlukan biaya tinggi.

Menurut Gary Olp dari GGO Architecs, membangun rumah hijau yang sesuai budget cukup sederhana, yaitu hanya berpijak pada akar desain arsitektur yang baik. “Ketika Anda membangun rumah dengan keterampilan dan sebuah tujuan, dengan sering dirawat dan dijaga, membuat rumah bertahan lebih lama. Desain yang bagus dan cantik merupakan bagian besar dari konsep rumah berkelanjutan (sustainable homes),” tuturnya, seperti dikutip dari laman Buildipedia.

Dasar-dasar pada desain bangunan dan konsep rumah berkelanjutan adalah, keduanya fokus pada ketahanan. Jika suatu bangunan dirancang secara baik, maka tidak akan dipisahkan dari sifat utama hunian dengan konsep hijau itu sendiri. “Rancangan yang baik dan bangunan hijau adalah sama dan satu kesatuan. Itulah cara yang tepat untuk membangun,” kata Pete von Ahn dari von Ahn Design, LLC.

“Anda harus melihat melebihi dari harga jual dan memahami dampak jangka panjang dari apa yang Anda beli. Menantang diri sendiri untuk menemukan nilai terbaik, walaupun produk tersebut mungkin tampak serupa dengan yang lain, jangan menganggap semua hal adalah sama,” imbuh Bill Worthen, anggota American Institute of Architects. Von Ahn menyatakan, rumah yang dibangun dengan baik memperhitungkan rencana sebuah desain, seperti produk, material, dan metodologi konstruksi. Dia percaya bahwa kembali ke bahan-bahan dasar alami menjadikan rumah lebih hijau, lebih sehat, dan lebih hemat energi dengan biaya pemeliharaan yang lebih rendah dan mengurangi biaya pembangunan.

“Ini akan mengeluarkan biaya yang sangat kecil, tapi dapat menghasilkan penghematan yang signifikan pada sumber kehidupan di rumah,” tambah von Ahn. 

Daniel Sandomire, wakil direktur Armstrong Development Ltd, setuju tentang hal itu. “Pada akhirnya, lebih hemat biaya untuk jangka panjang dalam membangun rumah hijau. Ketika Anda membandingkan biaya yang sebenarnya, pendekatan rumah yang berkelanjutan jauh lebih hemat biaya,” tandasnya. Von Ahn menjelaskan, desain penempatan khusus (sitespecific design) mungkin merupakan cara yang paling efektif untuk membangun rumah hijau yang sesuai anggaran. “Ketika Anda berpikir tentang bagaimana merancang dan membangun rumah sebelum kita memiliki teknologi modern, biasanya bangunan dibentuk melalui pikiran,” katanya. “Dari desain rumah awal, lokasi bangunan, bahan yang digunakan, rumah akan dirancang dengan memaksimalkan material, pandangan, dan ventilasi,” ujar von Ahn. Dia menjelaskan bahwa terkait pencahayaan yang utama, rumah umumnya dirancang dengan mengeluarkan cahaya alami dan ventilasi, serta bahanbahan alami yang bersumber dari daerah lokal karena keterbatasan pengangkutan. Sama seperti penggunaan teknologi canggih dan material yang sering dipakai, penekanan pada desain, lokasi bangunan yang jelek, dan detail yang tidak memadai menyebabkan masalah pada pemeliharaan serta daya tahan rumah. “Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menemukan lokasi yang optimal untuk bangunan dan desain rumah khusus yang tepat,” kata von Ahn. Eric Corey Freed, pendiri dan ketua organic ARCHITECT, juga menekankan pentingnya desain penempatan khusus dan struktur bangunan berorientasi lingkungan yang spesifik.

Salah satu hal yang penting dari rumah hijau adalah kesan rumah hijau, penjelasan mengenai kesan rumah hijau adalah sebagai berikut:

Kesan dan Punca Rumah Hijau
Kesan rumah hijau merupakan satu fenomena yang berlaku kerana pencemaran udara. Kesan rumah hijau berlaku kerana pemerangkapan haba oleh gas-gas rumah hijau. Antara beberapa jenis gas rumah hijau yangbiasa didapati ialah karbon dioksida, sulfur dioksida dan oksida nitrogen.
Sejarah kesan rumah hijau bermula pada zaman Revolusi Perindustrian. Pada zaman inilah manusia mula menggunakan bahan api fosil secara meluas. Ini menyebabkan kandungan karbon dioksida bertambah. Gas-gas ini akan bertindak seperti selimut yang membenarkan haba masuk kemudian akan memerangkap haba ini. Haba yang terperangkap inilah yang akan meningkatkan suhu pada permukaan bumi.
Kesan rumah hijau mengakibatkan:
1.      Kenaikan paras laut
·    Misalnya kenaikan paras laut di Artik dan Antartika yang disebabkan oleh pencairan ketulan-ketulan ais menyebabkan kejadian banjir di kejadian banjir di kawasan persisiran pantai seperti yang berlaku di bandar-bandar persisiran Bangladesh.
·      Pelimpahan masuk air laut ke kawasan pertanian dan meninggikan saliniti (kemasinan) tanah. Ini menjadikannya kurang sesuai untik pertanian.
2.      Perubahan iklim
·        Perubahan arah angin dan arus menyebabkan bencana alam seperti ribut dan taufan.
·      Kejadian iklim ekstrim di mana kemarau dan banjir berlaku dengan tidak diduga seperti di Africa. Ini mengurangkan penghasilan hutan dan pertanian.
·   Perubahan taburan hujan dan sumber air yang menyukarkan kebolehdapatan air tawar. Ini membawa masalah kepada pertanian dan penghutanan.
3.      Kesihatan manusia terganggu
·     Perubahan suhu boleh menyebabkan 'heatwave' di beberapa tempat dan penduduk kawasan terutamanya penduduk tua boleh mengalami 'heatstroke'.

·         Kekurangan air tawar dan kejadian banjir boleh menyebabkan air yang digunakan tercemar dan seterusnya mengakibatkan penyakit seperti cirit-birit.
4.      Kegiatan harian manusia dan penempatan manusia terganggu
·      Pemindahan zon-zon iklim dan gerakan air laut serta kejadian banjir boleh menjejaskan kegiatan menangkap ikan dan haiwan akuatik lain.
·          Bencana alam seperti ribut dan kemarau juga mengakibatkan gangguan bekalan elektrik.
·     Penduduk yang tinggal di kawasan tanah di pinggir laut kadang kala perlu ditempatkan di kawasan lain kerana banjir.

Punca Berlaku Kesan Rumah Hijau adalah sebagai berikut:

Faktor semula jadi seperti letusan gunung berapi yang membebaskan pelbagai gas antaranya sulfur dan oksida. Faktor manusia yaitu melakukan pencemaran dan membebaskan pelbagai gas seperti karbon dioksida,karbon monoksida,nitrogen oksida,CFC,halon dan sebagainya.Gas-gas inilah yang membentuk satu layer atau lapisan yang menghalang pembalikan sinaran ultraunggu matahari secara semula jadi.Lapisan ini juga akan menyebabkan gas yang lain turut berkumpul di lapisan ini.
1.             Membebaskan gas berbahaya daripada kilang,kereta dan sebagainya.(pencemaran udara)
2.             Menggunakan alatan yang membebaskan CFC .
3.            Penggunaan racun serangga serta baja kimia turut membebaskan gas kesan rumah hijau
4.           Penternakan berskala besar turut membebaskan gas ammonia yang menyumbang pencemaran alam sekitar serta membentuk kesan rumah




No comments:

Post a Comment