Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapat dan menambatkan kapal yang akan melakukan bongkar muat barang dan
menaik-turunkan penumpang yang merupakan suatu struktur yang dibuat di laut
yang menghubungkan bagian darat dan terdiri dari bangunan atas yang terbuat
dari balok, pelat lantai dan tiang pancang yang mendukung bangunan diatasnya.
Konstruksi dermaga diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukkan kapal
dan beban selama bongkar muat. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran
kapal yang akan merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam
mempertimbangkan ukuran dermaga harus didasarkan pada ukuran-ukuran minimal
sehingga kapal dapat bertambat dan meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar
muat dengan aman, cepat dan lancar.
Dermaga
dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu wharf atau quai dan jetty
atau pier.
·
Wharf adalah
dermaga yang pararel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Wharf
juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah yang ada dibelakangnya.
·
Jetty atau pier adalah
dermaga yang menjorok ke laut. Berbeda dengan wharf yang digunakan untuk
merapat satu sisinya, jetty dapat digunakan pada satu sisi atau dua
sisinya, yang biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan
oleh jembatan yang biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty,
sehingga jetty dapat berbentuk T, L atau Jari.
1.
Perencanaan
Dermaga
Pada perencanaan harus dipertimbangkan semua aspek yang
mungkin akan berpengaruh baik pada saat pelaksanaan konstruksi maupun pada saat
pengoperasian dermaga. Penggunaan peraturan dan persyaratan-persyaratan
dimaksudkan untuk memperoleh desain yang memenuhi syarat keamanan, fungsi dan
biaya konstruksi. Persyaratan dari desain dermaga pada umumnya mempertimbangkan
lingkungan, pelayanan konstruksi, sifat-sifat material dan
persyaratan-persyaratan sosial. Elemen-elemen yang dipertimbangkan dalam
perencanaan dermaga antara lain:
·
Fungsi
Fungsi
dermaga berkaitan dengan tujuan akhir penggunaan dermaga, apakah untuk melayani
penumpang, barang atau untuk keperluan khusus seperti untuk melayani
transportasi minyak dan gas alam cair.
·
Tingkat kepentingan
Pertimbangan
tingkat kepentingan biasanya menyangkut adanya sumber daya yang bernilai
ekonomi tinggi yang memerlukan fasilitas pendistribusian atau menyangkut sistem
pertahanan nasional.
·
Umur (life time) Pada umumnya
umur rencana (life time) ditentukan oleh fungsi, sudut
pandang ekonomi dan
sosial untuk itu maka harus dipilih material yang sesuai sehingga konstruksi
dapat berfungsi secara normal sampai umur yang direncanakan. Terlebih lagi
untuk konstruksi yang menggunakan desain kayu atau baja yang cenderung untuk
menurun kemampuan pelayanannya akibat adanya kembang susut ataupun korosi, maka
umur rencana harus ditetapkan guna menjamin keamanan konstruksinya.
·
Kondisi lingkungan
Selain
gelombang, gempa, kondisi topografi tanah yang berpengaruh langsung pada
desain, juga harus diperhatikan pengaruh adanya konstruksi terhadap kualitas
air, kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan serta kondisi atmosfer sekitar.
·
Beban-beban yang bekerja
·
Material yang digunakan
·
Faktor keamanan
Faktor
keamanan berlaku sebagai indeks yang mewakili keamanan desain suatu struktur,
bermanfaat untuk mengkompensasikan ketidakpastian dalam desain yang biasanya
terjadi akibat kurangnya ketelitian dan human error dalam desain dan
pelaksanaan konstruksi.
·
Periode konstruksi
·
Biaya konstruksi
·
Biaya perawatan
2.
Pemilihan
Tipe Dermaga
Dalam perencanaan dermaga pertimbangan-pertimbangan pokok
yang diperlukan pada pemilihan tipe dermaga secara umum adalah:
a. Tinjauan
topografi daerah pantai
Tinjauan topografi daerah pantai yang akan dibangun dermaga
sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan keamanan, efektifitas,
kemudahan proses pengerjaan dan faktor ekonomis. Misalnya pada perairan yang
dangkal sehingga kedalaman yang cukup agak jauh dari darat, penggunaan jetty
akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan yang besar. Sedang
pada lokasi dimana kemiringan dasar cukup curam, pembuatan pier dengan
melakukan pemancangan tiang di perairan yang dalam menjadi tidak praktis dan
sangat mahal. Dalam hal ini pembuatan wharf bisa dipandang lebih tepat.
Jadi bisa disimpulkan kalau tinjauan topografi sangat mempengaruhi dalam
pemilihan alternatif tipe dermaga yang direncanakan.
b. Jenis
kapal yang dilayani
Jenis kapal yang dilayani berkaitan dengan dimensi dermaga
yang direncanakan. Selain itu juga aktifitas yang mungkin harus dilakukan pada
proses bongkar muat dan peruntukan dermaga akan mempengaruhi pertimbangan
pemilihan tipe dermaga. Dermaga yang akan melayani kapal minyak (tanker)
dan kapal barang curah mempunyai konstruksi yang ringan dibanding dengan
dermaga barang potongan (general cargo), karena dermaga tersebut tidak
memerlukan peralatan bongkar muat yang besar (crane), jalan kereta api,
gudang-gudang dan sebagainya. Untuk melayani kapal tersebut, biasanya
penggunaan pier dipandang lebih ekonomis. Untuk keperluan melayani kapal
tanker atau kapal barang curah yang sangat besar biasanya dibuat
tambatan lepas pantai dan proses bongkar muat dilakukan menggunakan kapal yang
lebih kecil atau tongkang dan barang akan dibongkar di dermaga tepi pantai yang
berukuran relatif lebih kecil.
c. Daya
dukung tanah
Kondisi tanah sangat menentukan dalam pemilihan tipe
dermaga. Pada mumnya tanah di dekat dataran memiliki daya dukung yang lebih
besar daripada tanah di dasar laut. Dasar laut umumnya terdiri dari endapan
lumpur yang padat. Ditinjau dari daya dukung tanah, pembuatan wharf akan
lebih menguntungkan. Tapi apabila tanah dasar berupa karang, pembuatan wharf
akan mahal karena untuk mendapatkan kedalaman yang cukup di depan wharf
diperlukan pengerukan yang besar. Dalam hal ini pembuatan jetty akan
lebih ekonomis karena tidak diperlukan pengerukan dasar karang.
life timenya rata2 berapa ya??
ReplyDelete