Pengertian Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Fungsi Kayu
a. Untuk Konstruksi Berat
Fungsi Kayu
a. Untuk Konstruksi Berat
Konstruksi Struktur jembatan kayu
Sebelum abad 20, kayu menjadi bahan bangunan utama bahkan sebagai bahan struktur jalan kereta dan jembatan. Jembatan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah terdiri dari abutment, tiang dan struktur lain untuk menyangga struktur atas yang terdiri dari balok jembatan dan lantai jembatan.
Bentuk penyusun struktur dapat berupa kayu gelondong/log, kayu gergajian, hingga kayu laminasi atau kayu buatan lainnya. Hingga produk glulam tersebar, ketersediaan ukuran kayu menjadi kendala penyelenggaraan kayu untuk jembatam. Kalaupun ada, jembatan kayu merupakan jembatan sementara dengan umur pakai dibawah 10 tahun.
Gambar : Struktur Jembatan Kayu
Struktur kayu laminasi telah membantu kapabilitas
bentangan struktur yang diperlukan untuk jembatan. Gelegar
laminasi ukuran 0.60 m x 1.80 m mampu mendukung suatu sistem
deck laminasi hingga bentangan 12 m – 30 m bahkan lebih. Balok
laminasi dapat membentuk suatu deck/ lantai jembatan yang solid
dan jika dirangkai dengan batang tarik pengekang dapat
membentuk suatu deck laminasi bertegangan tarik. Kayu
laminasi lengkung dapat dipakai untuk memproduksi beragam
jembatan yang indah.
b. Komponen Bangunan
Spesifikasi ukuran balok untuk rangka dinding, kusen pintu kayu, kusen jendela kayu, daun pintu kayu dan daun jendela kayu untuk bangunan rumah dan gedung
Keuntungan dan Kerugian Kayu
Keuntungan :
Kelas Awet Kayu :
Kelas awat kayu adalah tingkat kekuatan alami sesuai jenis kayu terhadap pengaruh kelembaban, pengaruh iklim dan cuaca, serta serangan hama.
Ada lima penggolongan kelas awet kayu (makin besar angka kelasnya, maka makin rendah sifat keawetannya) yaitu sebagai berikut :
Kelas Kuat Kayu :
Kelas kuat kayu adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan mekanis (beban) kayu yang terdiri dari berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm), dan keteguhan tekan mutlak (ktm).
Kelas kuat kayu dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya. Berikut adalah tabel kelas kuat kayu:
b. Komponen Bangunan
Spesifikasi ukuran balok untuk rangka dinding, kusen pintu kayu, kusen jendela kayu, daun pintu kayu dan daun jendela kayu untuk bangunan rumah dan gedung
Keuntungan dan Kerugian Kayu
Keuntungan :
- Relatif mempunyai kekuatan yang tinggi, dan berat sendiri yang rendah
- Memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik
- Mudah dikerjakan
- Relatif murah dan mudah di dapat (di Indonesia)
- Mudah diganti dalam waktu singkat
Kerugian :
- Kurang homogen dengan cacat - cacat alam seperti arah yang membentuk penampang, spiran dan diagonal, mata kayu dan lain sebagainya. Homogenitas (sifat kebersamaan) artinya tiap - tiap bagian mempunyai sifat fisik yang sama.
- Daya muai dan susut yang besar
- Kurang awet
- Pada pembebanan jangka panjang, lendutan cukup besar.
Mutu Kayu :
Mutu kayu dapat dibagi menjadi dua jenis mutu yaitu :
Tebel : Mutu Kayu
Kekuatan Kayu :
Kekuatan kayu berdasarkan mutunya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel : Kekuatan kayu
Kelas Awet Kayu :
Kelas awat kayu adalah tingkat kekuatan alami sesuai jenis kayu terhadap pengaruh kelembaban, pengaruh iklim dan cuaca, serta serangan hama.
Ada lima penggolongan kelas awet kayu (makin besar angka kelasnya, maka makin rendah sifat keawetannya) yaitu sebagai berikut :
- Kelas awet I (25 tahun)
- Kelas awet II (15-25 tahun)
- Kelas awet III (10-15 tahun)
- Kelas awet IV (5-10 tahun)
- Kelas awet V (> 5 tahun)
Kelas Kuat Kayu :
Kelas kuat kayu adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan mekanis (beban) kayu yang terdiri dari berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm), dan keteguhan tekan mutlak (ktm).
Kelas kuat kayu dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya. Berikut adalah tabel kelas kuat kayu:
KAYU JATI
Gambar : Kayu Jati
Kayu jati termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri.
KAYU MERBAU
Gambar : Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Pohon merbau banyak ditemui di Irian / Papua.
KAYU MAHONI
Gambar : Kayu Mahoni
Kayu Mahoni termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa
KAYU BANGKIRAI
Gambar : Kayu Bangkirai
Kayu termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca . Pohon Bangkirai banyak ditemukan di pulau Kalimantan.
Gambar : Kayu Sonokeling
Kayu sonokeling termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur
No comments:
Post a Comment