Ada beberapa istilah yang perlu diketahui, diantaranya
adalah :
·
Limbah : adalah
bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai). Limbah terdiri dari limbah
padat dan limbah cair.
·
Limbah padat : adalah
bahan buangan yang berbentuk padat, biasanya disebut sampah.
·
Limbah cair : adalah
bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah cair diantaranya
adalah : air kotoran, air bekas, dan air hujan.
·
Air kotoran : adalah
air buangan yang mengandung kotoran manusia.
·
Air bekas : adalah
air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak mandi
(termasuk bath tub), bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan lain-lainnya
yang tidak mengandung kotoran manusia.
·
Air kotor : adalah
air buangan yang terdiri dari air kotoran dan air bekas.
·
Air hujan : adalah
air yang jatuh dari atas (langit).
·
Riol (riool) : adalah pipa yang digunakan untuk menyalurkan air limbah.
Sistem yang digunakan di indonesia adalah sistem terpisah, oleh karena itu riol
(riool) hanya digunakan untuk mengalirkan air kotor.
·
Riol Gedung : adalah
bagian dari sistem pembuangan air kotor yang membentang dari ujung saluran
pembuangan gedung dan menyalurkan buangannya ke saluran pembuangan kota,
pribadi, atau tempat pembuangan lainnya yang dibenarkan.
·
Riol (riool) kota : adalah jaringan saluran pembuangan air kotor di kota, yang
menghubungkan saluran riol gedung dengan unit pengolahan air kotor kota. Karena
di Indonesia sistem pengaliran air kotor dengan sistem pengaliran air hujan
terpisah. Oleh karena itu fungsi dari riol kota hanya untuk mengalirkan air
kotor, lebih spesifik lagi air kotor rumah tangga atau limbah cair rumah
tangga.
Air kotor dari bangunan gedung disebut juga air limbah
domestik atau air limbah rumah tangga.
Seperti telah dijelaskan diatas, air kotor adalah air bekas
atau air buangan yang berasal dari kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu
semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari : mandi, dapur, mencuci,
kakus, dan lain sebagainya. Jadi air kotor juga mengandung kotoran manusia (excreta,
faeces).
Faeses mengandung zat organik, anorganik, bakteri (baik yang
pathogen, maupun yang tidak pathogen, seperti bakteri coli) dan kadang-kadang
juga cacing atau telur cacing. Disamping itu, proses pembusukan faeses,
terutama didalam air terus berlangsung, sehingga akan menimbulkan bau yang
kurang baik. Oleh karena itu faeses, perlu dikelola dengan baik dan benar, agar
tidak menimbulkan bau yang kurang baik, dan penyebaran penyakit. Karena air
kotor mengandung faeses, maka air kotor pun perlu dikelola secara baik dan
benar.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua)
cara yaitu :
·
Sistem
individu (on site)
·
Sistem
terpusat (of site)
Sistem individu atau disebut juga “on site system” adalah sistem
pembuangan air kotor rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung
atau beberapa rumah/bangunan gedung.
Sistem terpusat atau disebut juga “off site system” adalah sistem
pembuangan air kotor dari tiap-tiap rumah/bangunan gedung, dialirkan/dibuang
bersama-sama dengan menggunakan sistem perpipaan (disebut sistem rioolering) ke
unit pengolahan air kotor untuk suatu kawasan atau kota.
1.2 SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR
Bagian-bagian yang penting dalam sistem plambing air kotor
diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Perpipaan
(sistem perpipaan)
·
Perangkap
·
Pipa
ven
·
Lubang
pembersih
·
Bak
penampung dan pompa
1.2.1 Perpipan (Sistem perpipaan)
Sistem pembuangan air kotor dalam
bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai berikut :
“Air kotor yang dibuang malalui
alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor ke tempat
pengolahan air kotor (septic tank atau unit pengolahan air kotor melalui riool
kota)”.
Pada umumnya air kotor mengalir
secara gravitasi, penggunaan pompa hanya untuk memompa air kotor dari bak
penampung air kotor yang berlokasi di bagian bawah bangunan (basement)
ke unit pengolahan air kotor.
Sarana pengaliran air kotor pada
umumnya berupa perpipaan. Bahan pipa yang digunakan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
·
Tidak
mudah bocor
·
Tahan
terhadap asam
·
Tahan
terhadap cuaca, untuk pipa yang diletakan di luar bangunan gedung
Nama-nama perpipaan yang ada dalam
sistem plambing air kotor diantaranya adalah :
·
Pipa
cabang mendatar
·
Pipa
tegak
·
Saluran
pembuangan gedung
·
Pipa
ven
Fungsi dari pipa-pipa tersebut adalah :
Ø Pipa cabang mendatar :
adalah pipa pembuangan mendatar yang
menghubungkan pipa pembuangan alat plambing dengan pipa tegak air buangan.
Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari alat plambing ke pipa tegak air
kotor.
Dalam sistem plambing air kotor,
sistem pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan dengan cepat, dan
biasanya air buangan mengandung bagian-bagian padat.
Oleh karena itu pipa pembuangan
cabang mendatar harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan
banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan. Pada umumnya kemiringan
pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2 %.
Ø Pipa tegak :
adalah pipa pembuangan air kotor yang
menghubungkan pipa cabang mendatar dengan pipa saluran pembuangan gedung.
Ø Saluran pembuangan gedung :
adalah bagian jaringan pipa terendah
dari sistem pembuangan air kotor yang menerima air kotor dari seluruh jaringan
pipa air kotor, dan menyalurkannya ke tempat pengolahan air kotor. Kemiringan
saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 – 4) %.
Ø Pipa ven : adalah pipa yang dipasang untuk
sirkulasi udara ke seluruh bagian sistem pembuangan air kotor, dan mencegah
terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada perangkap.
Garis tengah pipa air kotor pada
umumnya lebih besar dari garis tengah pipa air minum, untuk garis tengah air kotor
yang terkacil adalah 2 inci, bila tidak mengangkut faeses. Untuk pipa
yang bersal dari 1(satu) kloset (wc), diameter pipa terkecil adalah 3 inci.
Oleh karena itu pemasangan pipa air kotor tidak dapat ditanam didalam dinding,
tetapi harus diluar dinding, agar tidak terlihat perlu ditutup oleh penutup
yang serasi dengan kondisi dinding yang bersangkutan. Bisa juga pipa mendatar
diletakan pada lokasi antara lantai atas dengan plafon. Dan pipa tegak
diletakan pada shaf.
Perlengkapan (assessoris) pipa air kotor
diantaranya adalah sebagai berikut : Soket, belokan (elbow), reducer, tee, dop,
Cleanout (CO) atau lubang pembersih.
Fungsi dari perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :
·
Soket , berfungsi
untuk menyambung 2(dua) pipa yang lurus.
·
Belokan (elbow), berfungsi untuk menyambung 2(dua) pipa yang berubah arah (belok). Dalam
sistem pembuangan air kotor, karena yang terangkut dalam pengaliran air adalah
benda kasar (faeses), maka belokan tidak boleh terlalu tajam, oleh karena itu
untuk belokan dipergunakan elbow, bukan knie seperti air minum.
·
Reducer. Pada
sistem pengaliran air kotor sebenarnya tidak dikenal reducer, tetapi pembesaran
pipa, dimana fungsinya untuk menyambung pipa kecil dengan pipa yang lebih
besar. Reducer yang dipergunakan juga dari type long radius reducer.
·
Tee, berfungsi
untuk menyambung 3 (tiga) buah pipa menjadi satu. Dalam sistem pembuangan air
kotor, karena yang terangkut dalam pengaliran air adalah benda kasar (faeses),
maka pertemuan pipa tidak boleh terlalu tajam, oleh karena itu untuk sambungan
ini dipergunakan “Tee Y”, bukan tee seperti air minum.
·
Dop, berfungsi
untuk menutup ujung pipa.
·
Lubang pembersih (cleanout), berfungsi untuk pemeliharaan pipa
Untuk menentukan ukuran pipa air
kotor baik pipa cabang mendatar, pipa tegak, saluran pembuangan gedung, dan
pipa ven tergantung dari banyaknya dan jenisnya alat-alat saniter yang ada
didalam bangunan gedung tersebut